Rabu, Juli 24, 2013

AMALAN CEPAT DAPAT JODOH



Malem-malem gini gak bisa tidur emang paling enak kalau Curhat yah. Tapi, curhat kali ini bukan curhat seperti biasanya. Katanya, kalau udah umur dua puluh gak boleh lagi curhat galau. Bener gak tuh? hehe Entahlah.. Akhir-akhir ini aku emang jarang curhat, tapi keseringan Galau-ny .hiks hiks hiks

sebenernya ini tentang sesuatu kepastian, Jodoh...
benerkan kalo hidup, mati dan jodoh itu udah pasti?



Kalau ada yang berpikir aku bahas jodoh karena ingin cepet-cepet menikah, gak akan aku sangkal :D bukankah menikah itu ibadah, juga menyempurnakan setengah Dien kita. Itu kata beberapa wall post dari fanspages yang sering aku baca di timeline.

Nah, yg jadi pertanyaanku. Haruskah jodoh itu dicari??

Bukankah Allah berfirman dalam Al-quran surat ar-Rum/30:21. yang artinya Di antara tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah adalah Dia menciptakan dari sejenismu pasangan-pasangan agar (kamu) masing-masing memperoleh ketenteraman dari (pasangan) nya, dan dijadikannya diantara kamu mawaddah dan rahmah. Sesungguhnya yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.

Jelas dong kalau Allah itu menciptakan manusia dengan berpasang-pasangan, jadi untuk yang jomblo seperti aku gak perlu lah merasa risau gak kebagian.hhihi

Tapi, ada lagi yang bertanya, kalau gak dicari gimana bisa ketemu? Kalau terus-terusan diem di rumah siapa juga yg bakal lirik? nah loh, aku kan di rumah terus >.< jadi gak akan ada yang lirik dong #paniik!!. Aku pernah ngobrol dan sharing sama seseorang yang pengennya sih aku anggap guru, tapi gak boleh kata dia. Namanya Om Amri. Om Amri bilang, Jodoh itu gak seperti rejeki yang mesti di cari loh. Kan kamu tau firman Allah diatas itu, janji Allah itu pasti. Lagian nih, om pernah jodoh-jodohin orang dengan kata lain mengusahakan tapi gak bisa, gak cocoklah, apalah, lama-lama tanpa dijodohkan dia menikah juga. sekarang kamu, pernah pacarankan? dipertahanin, dijaga sedemikian rupa akhirnya putus juga, ya kan? Gitu jelas om amri panjang lebar, aku cuma ngangguk sambil kucerna baik-baik kata-katanya... sediki-sedikit aku mulai paham. Bener juga, ngapain pacaran tar kalo udah waktunya juga pasti datang :D :D :D Tapi kapan? mungkin disinilah Allah menguji kesabaran kita untuk menunggu. Naah, terlebih dari semua itu aku dapet tips atau semacem amalan gitu biar 'cepet' dapat jodoh, meskipun katanya jodoh gak perlu di usahakan, tapi amalan ini sangat bermanfaat banget.banget buat kehidupan kita. Bismillahirrahmanirrahim, Sahabat Saudaraku fillah..Jodoh, rezeki dan kematian adalah rahasia Allah. Hanya Allah lah yang berhak menentukannya. Manusia hanya berusaha semaksimal mungkin baik usaha lahiriah maupun batiniah. Berikut amalan untuk menghadirkan jodoh: 1.Tunaikan perintah Allah baik yang wajib ditambah amalan sunnah dan jauhi perbuatan yang dilarang oleh Allah.

2.Berwudhu ,sholat lalu berdo’a

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Jabir bin Abdullah Radhiyallahu Anhu ia menuturkan : Rasulullah mengajarkan kepada kami istikharah dalam segala perkara sebagaimana beliau mengajarkan surat Al-Qur’an: Jika salah seorang dari kalian menghendaki suatu perkara, maka shalatlah dua rakaat selain shalat fardhu kemudian hendaklah mengucapkan :

Allaahumma inni astakhiiruka bi’ilmika, wa astaqdiruka biqudratika wa as aluka min fadhlikal azhiimi. Fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wata’lamu wa laa a’lamu, wa anta allaamul ghuyuub.
Allaahumma inkunta ta’lamu anna haadzal amra khairun lii fii diinii wama’aasyii wa ‘aaqibatu amrii, faqdirhu lii wa yassirhu lii tsumma baariklii fiihi. Wa inkunta ta’lamu anna haadzal amra syarrun lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibatu amrii fashrifhu annii fashrifni ‘anhu waqdir liyal khaira haytsu kaana tsumma ardhinii bihi, innaka ‘alaa kulli syai-in qadiir.

Ya Allah pilihkanlah untukku dengan kekuatan ilmu-MU, tentukanlah untukku dengan kehendakm-MU, aku minta kemurahan-MU yang sangat luas, karena Engkaulah yang bisa menentukan sesuatu dan aku tidak bisa, Engkau maha mengetahui apa yang tidak ku ketahui, dan Engkaulah yang paling tahu hal-hal yang ghaib. Ya Allah, jika sesuatu ini menurut-MU baik bagi diriku, kehidupanku dan kesudahan perkaraku maka pilihlah dia untukku dan mudahkanlah dia bagiku kemudian berkahilah, dan seandainya ini menjadi malapetaka bagiku, agamaku, kehidupanku dan kesudahan perkaraku maka jauhkanlah dia dariku sejauh-jauhnya, dan berilah aku kebaikan di mana saja berada dan ridhailah aku karenanya.
( HR Bukhari ).

Setelah selesai berdoa, Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi hidayah kedalam hati kita sampai kita menemukan kemantapan untuk memilih. Dan apabila masih ragu-ragu, maka disunatkan mengulangi shalat istikharah itu sampai menemukan kemantapan. Dan apabila kita berhalangan atau tidak mampu melakukan shalat istikharah maka disunatkan untuk membaca doanya saja.Selain itu kita bisa mengamalkan do’a agar diberi jodoh dan keturunan yang baik berikut ini :

** Rabbi laa tadarnii fardan wa anta khairul waaritsiin. ( Ya Rabbku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah pewaris yang paling baik) ( QS. Al-Anbiya : 89)

**Rabbanaa hablanaa min azwaajinaa wa dzurriyyaatinaa qurrata a’yunin wa aj’alnaa lilmuttaqiina imaamaa ( Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati ( kami ), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa) ( QS. Al-Furqan : 74).

** Do’a jodoh untuk laki-laki:

Rabbi hablii milladunka zaujatan thoyyibah akhtubuha wa atazawwaj biha watakuna shoohibatan lii fiddiini waddunyaa wal aakhirah ( Ya Rabb, berikanlah kepadaku istri yang terbaik dari sisi-Mu, istri yang aku lamar dan nikahi yang menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia dan akhirat ).

Do’a jodoh untuk wanita :

Rabbi habli milladunka zaujan thayyiban wayakuuna shaahiban lii fiddiini waddunyaa wal aakhirah ( Ya Rabb, berikanlah kepadaku suami yang terbaik dari sisi-Mu, suami yang juga menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia dan akhirat ).


3.Rajin tilawah Al-Qur’an

"Dan Kami turunkan dari Al Quran itu suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman..."(QS. Al- Isra : 82).

4. Istighfar sepenuh hati

Mungkin kesulitan yang kita alami adalah akibat dari kesalahan dan dosa yang diperbuat namun kita belum bertaubat. Dengan istighfar, memohon ampun kepada Allah dan bertekad untuk tidak mengulangi perbuatan dosa diharapkan Allah mengampuni dosa kita. " Barang siapa yang menekuni istighfar niscaya Allah jadikan jalan keluar dari setiap kesulitan, Dia jadikan kelapangan dari setiap kesusahan dan Dia berikan rizki yang tidak diperkirakan." ( HR. Abu Daud dan Nasa’i dari Ibnu Abbas ).

5. Bersedekah

Khalifah Ali bin Abi Thalib menyatakan: "pancinglah rezeki dengan sedekah". Rezeki tidak hanya harta benda tapi termasuk juga pasangan hidup yang sholeh/sholehah. Sedekah tidak selalu harus dalam bentuk harta benda namun ucapan yang baik, senyum yang tulus terhadap sesama, menampakkan wajah yang ceria dan berbagai kebaikan juga termasuk sedekah.

6.Introspeksi diri

Nilailah diri sendiri secara jujur.Sudah layakkah diri ini menjadi pasangan yang baik? Mampukah memegang komitmen untuk bertanggung jawab, mencintai dan menyayangi dengan tulus,percaya,jujur dan setia terhadap pasangan? Maka segeralah perbaiki kekurangan diri sehingga Allah pantas memberi jodoh yang baik.

7.Memohon maaf dan minta do’a kepada orang tua

Mohonlah maaf kepada orang tua barangkali selama ini kita belum berbakti atau tanpa sadar kita menyakiti beliau. Dan mintalah do’a kepada orang tua agar dimudahkan mendapatkan jodoh. Dari Abu Hurairah berkata, bahwasannya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda: "Ada tiga do’a yang langsung diterima oleh Allah secara langsung, yaitu do’a orang yang teraniaya, do’a seorang musafir, dan do’a orang tua terhadap anaknya." ( HR. Imam Turmudzi , Ahmad dan Abu Dawud ).

8.Senantiasa menjaga hubungan persaudaraan dan perluas pergaulan

Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda: " Barangsiapa ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menghubungkan tali persaudaraan." (HR. Bukhari).

9. Menutup aurat

Katakanlah kepada wanita beriman: " Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang ( biasa ) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya..." lihat selengkapnya (QS. An Nur : 31 ).

Menutup aurat hukumnya wajib maka dengan kita mentaati perintah Allah akan mengundang pertolongan-Nya untuk memberikan jodoh yang baik.Namun jika berbagai usaha telah kita tempuh namun belum mendapatkan titik terang, maka bersabarlah.. cepat atau lambat sang pujaan hati kan datang, Insya Allah.


Sahabat-saudaraku fillah yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala,demikian semoga manfaat buat kita semua,’ Yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’Akhirul qalam "Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr ".Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahum Aamiin.

Tapi tetap harus dalam konteks 'keikhlasan' jangan sampe juga semua amalan di atas cuma berlandaskan ingin 'cepat' dapat jodoh.
Semalem aku baca ini sampe nangis-nangis looh, ternyata masih banyak hal yang belum aku penuhin...
Semoga, aku bisa menunaikan semuanya itu, semoga semoga semoga

Ayo, yang belum dapat jodoh, jalanin amalan ini sebaik yang kita bisaaa :D


Sumber : Menjemput Cinta Karena Allah
Like Fp.nya banyak post bermanfaat bangeet...
Sumber foto : jomcintailmu.com

Selasa, Juli 23, 2013

DO'A KETIKA HATI RINDU MENIKAH

Wahai Dzat Yang Menguasai Setiap Hati
Jika memang dia bukan bagian dari tulang rusuk hamba
jangan biarkan hati ini merindukan kehadirannya

bantu hamba agar tidak memasukkan dia ke dalam pikiran dan hati hamba
tundukkanlah pesonanya dari pelupuk mata hamba
jangan biarkan ia mengukir dirinya di sudut hati hamba
gantilah kerinduan dan keinginan yang membelenggu ini dengan kasih sayangMu
yang murni dan meliputi semua makna dalam Ar Rahim-Mu
bantu hamba agar dapat mengasihinya sebagai saudara seiman yang diikat tali ukhuwah

tetapi, jika Engkau memang menciptakannya buat hamba
tolong, satukan hati kami
Bantu hamba untuk mencintainya
tanpa melebihi cinta hamba kepada-Mu, Rasul Mulia-Mu dan Jihad di Jalan-Mu
Anugerahkan hamba kesabaran, niat tulus dan kebulatan tekad
untuk memenangkan hatinya
Selimuti juga dirinya dengan kasih sayang-Mu yang Maha Luas
Agar mampu mengerti dan menerima hamba
Belajar saling melengkapi kekurangan, dan bertahan dalam kebaikan
Tumbuhkan keyakinan bahwa kami ikhlas berbagi suka dan duka
Semata dalam bingkai harapan akan Ridho-Mu

Ajari hamba agar makin dekat kepada cinta-Mu
Tuntun langkah hamba menuju cahaya-Mu yang Abadi
Ajarkan hamba kesabaran dan kesetian kepada syariat-Mu
Selama masa penantian ini
sampai saat yang Engkau tetapkan tiba waktunya

Ya Rabb,
Kabulkan doa hamba...
Aamin

Minggu, Juli 21, 2013

Nikahi Aku Ketika Tiba Waktunya Kita Menjadi Satu

Apabila nanti engkau bertanya apakah aku sanggup mengajakmu ke Paris di Eropa dan ke Los Angeles si Amerika seperti yang dilakukan mantanmu dahulu, aku jawab TIDAK.Karena aku tidak mendambakan kehidupan bermesraan saat kamu belum halal untukku.


Namun jika kau sungguh mencintaiku tanpa memandang dunia, maka akan ku ajak engkau ke KUA. Akan ku abadikan namamu dan namaku di hadapan Allah SWT dan akan ku beritahu engkau tentang indahnya surga.Pria bijaksana itu, rapi penampilannya dan santun akhlaknya. Kamukah yang siap menikah akhir tahun ini ?

JODOH TIDAK AKAN TERTUKAR

Hai Cinta..
aku telah bersiap menjadi pelabuhan terakhirmu. 
Dimana engkau dapat mengadukan segala kesendirianmu yang selama ini membelenggu.

Hai Cinta,
Kau pasti tahu bahwa aku ini setia
Yang sabar menanti walau Kau masih tersenyum bahagia dengan orang lain disana
Tapi langit dan bumi telah berbisik bahwa Allah SWT pernah bersabda, 

jodoh tidak akan tertukar

Hai Cinta, 

inilah aku..
Hati yang siap menjadi pendamai gundahmu hingga akhir usia ^^,))

Senin, Juli 15, 2013

UNTUK CALON JODOHKU

Tatkala hati rindu akan kasih sayang seorang insan…
Janganlah terlalu berharap balasan dari dirinya..

Namun berharaplah kepada Allah..
Kerana hati setiap insan ada dalam genggaman Allah.
Sehingga hanya Allah lah yang mampu membolak balikkan hati
dari benci menjadi sayang...

demikian pula sebaliknya..
Dengan berharap kepada Allah hati yang rapuh menjadi kuat…
Hati yang galau menjadi tenang..
Hati yang risau menjadi
tentram…

Teruslah istiqomah dalam kebaikan,
Agar Allah memilihkan yang baik pula untuk menjadi
teman seperjuangan kita..

Ya Allah,, andai dia Engkau takdirkan menjadi jodohku,
Satukan hatinya dan hatiku dalam pernikahan yang barokah..

Namun bila dia bukan Engkau ciptakan menjadi jodohku,
Beri kami jalan yang terbaik agar tidak saling menyakiti..

Aamiin . . .

Sabtu, Juli 13, 2013

AKU MENCINTAIMU SEBISA DIRIKU :*

Aku mencintaimu sebisa diriku..
Tanpa haru yang menderu..
Tanpa hati yang mematri..
Tanpa asa yang bersemi..

Aku mencintaimu semampu diriku..
Tanpa kehadiran..
Tanpa pujian..
Tanpa sentuhan..
Tanpa pelukan..

Aku mencintaimu senyaman langkahku..
Tanpa untaian kata cinta..
Tanpa hasrat yang menggebu..
Tanpa keberadaan yang berpadu..

Hanya bayangan hatiku & hatimu yg menyatu.
Karna cinta bukan dosa.
Tapi cinta adalah kejujuran jiwa.
Hingga sampai nanti indah pada waktuny

Loving and Missing you, as always..

UNTUKMU YANG SELALU KU NANTI..

Jika lelah yang kurasa sekarang, aku yakin kau juga merasakannya. Lelah menantimu. Lelah menanti janji Allah untuk segera mempertemukan kita dalam kesempatan untuk menggenapkan separoh dari agama ini. Lelah… dan teramat lelah….!!!!

Itulah yang sekarang kurasakan. Lelah untuk tetap menjaga hati dan iman ini. Lelah untuk istiqomah menanti hingga janji Allah tiba. Lelah untuk tetap tersenyum dalam menghadapi setiap pertanyaan..

“Kapan menikah…..?”

Di tengah kelelahan itu, izinkan aku sekedar melukiskan kekeluan hati yang sulit terucap dengan lisan. Dan izinkan pula aku sedikit mengutip surat cinta dari Allah, sebagai kewajiban kita untuk saling mengingatkan dalam hal kebaikan dan kesabaran…

“Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (syurga) (QS An-nur : 26)”

Huuf….!!!!

Lega rasanya, bisa sedikit menyampaikan ini. Meski jika boleh sedikit jujur, kutulis petikan firman Allah itu hanya sekedar menghibur hatiku yang teramat lelah. Menghibur hatiku yang terkadang perih melihat kebahagiaan temanku atau  bahkan yang usianya di bawahku telah mendapat izin Allah untuk melangsungkan pernikahan. Hatiku yang terkadang iri melihat temanku melahirkan anaknya dan terasa lengkap sudah dirinya diciptakan sebagai seorang perempuan. Yang telah berkesempatan untuk menjadi seorang ibu.

Lelah…!!! Dan teramat lelah….!!!!

Untuk sebuah penantian yang aku sendiri tidak tahu kapan berakhirnya. Selaksa doa yang terus terlantun seakan menjadi arang untuk mengobarkan asa. Sebuah harapan untuk segera menemui hari yang paling membahagiakan. Ya… Hari pernikahan. Hari dimana kita bisa menunpahkan segala rasa cinta yang ada dengan halal dan penuh ridha Allah.

Sekilas, hatiku tersenyum kecil saat membayangkan hal itu. Tapi, senyum itu terpaksa harus ku tepis karena kenyataan saat ini masih jauh dengan sebuah harapan yang ada. Sebuah kenyataan ternyata kau belum ada di depanku. Belum datang untukku. Meski aku tahu, kau telah dipersiapkan Allah untukku.

Aku tidak tahu kenapa sampai sekarang Allah belum mempertemukan aku denganmu. Padahal, doa dan usaha tak pernah berhenti menghiasi langkahku. Usaha untuk menyempurnakan ikhtiar dan doa untuk menggenapkan tawakal. Semuanya telah kulakukan.

Yah… tapi kembali lagi mau tidak mau aku harus berkompromi dengan semua ketetapan Allah. Meski aku telah meminta dengan sepenuh harap, Allah tidak akan pernah memberikan apa yang aku inginkan. Tapi Allah hanya memberikan apa yang aku butuhkan. Meski berulang kali hati kecilku mengatakan bahwa aku telah siap untuk menikah, Tapi, hanya Allah yang jauh lebih tau tentang kesiapan diriku daripada diriku sendiri.

Telah berulang kali datang di hatiku orang yang kusangka dia adalah dirimu. Mencoba memasuki hati dan mencoba mengambil tempat yang kuperuntukkan untukmu. Tapi, berulang kali juga mereka harus keluar dan mengaku kalah karena berbagai sebab. Dan sekarang, ternyata aku masih menunggumu. Menunggu kedatangan seseorang yang aku sendiri belum tahu siapa dirimu.

Lelah… dan teramat letih…!!!

Jika aku mengucapkan satu kata. “MENUNGGU”

Penantian yang aku sendiri  juga belum tahu kapan berakhirnya. Sedangkan di sekitarku, telah banyak pemandangan indah yang kulihat. Ibu-ibu muda yang usianya di bawah umurku telah sempurna menjadi seorang perempuan dengan melahirkan buah hati mereka yang lucu-lucu. Kembali lagi hatiku harus menjerit dalam Tanya

“Kapan tiba waktunya untukku…..?”

Menjalani hidup sebagai seorang istri, sebagai seorang ibu rumah tangga dan menjalani fitrah seorang perempuan sebagai seorang “IBU” bagi buah hatiku.

Selaksa doa dalam sujud harap tak pernah lekang di tiap sepertiga malam terakhirku. Mencoba mengadu pada tiap doa yang terlantun. Mencoba mengiba dalam tiap tangis yang terus membasahi sajadah. Dan Mencoba bertanya dalam heningnya istikharah.

“Dimana dia ya Allah….???? Seorang laki-laki yang telah kau janjikan untukku. Seorang laki-laki sebagai penyempurna agamaku, penjaga ketaatanku sekaligus penggenap langkah hidupku….??????”

Lelah… dan teramat letih…!!!

Jika hati ini mencoba mengeja setiap rencana Allah. Tapi satu keyakinan yang akan terus membuatku tersenyum di tengah hati yang semakin lelah. Janji Allah mungkin tidak datang dengan “SEGERA”. Tapi akan selalu datang dengan “PASTI”. Seperti apa yang telah Allah janjikan dalam surat An-Nur : 26. Sekarang, aku memang tidak tahu siapa dirimu dan dimana keberadaanmu. Tapi aku yakin, kau akan dipertemukan Allah denganku saat masing-masing kita telah baik di mata Allah.

Jika aku menginginkan kau seorang yang baik dimata Allah, maka izinkanlah aku untuk selalu memperbaiki diriku dengan kebaikan sesuai ketentuan Allah.

Jika aku menginginkan kau memberikan cintamu hanya untukku, maka izinkan mulai sekarang aku menjaga hati dan cinta ini hanya untukmu.

Jika sekarang aku menginginkanmu menjaga akhlak dan pandanganmu untukku, maka, izinkanlah mulai sekarang aku menjaga akhlak dan pandanganku hanya untukmu.

Sehingga, ketika telah tiba waktunya bagi Allah untuk mempertemukan kita, indahnya cinta yang terbingkai dengan syurga pernikahan akan menjadi penggenap separoh dari agama ini.

Jika aku boleh jujur, penantian panjang ini layaknya malam yang semakin gelap dan pekat. Hanya cahaya iman dan sabar yang akan menjadi penerang. Tapi aku yakin, malam yang semakin gelap dan pekat itu, tidak akan berlangsung selamanya. Karena semakin waktu berangkat jauh membawa gelapnya malam, semakin dekat pula waktu menuju pagi dengan sambutan mentari yang cerah.

Ya… di saat pagi itulah Allah akan mempertemukan kita sesuai janji-Nya. Pagi yang cerah dengan sapaan mentari yang ramah. Bersama kidung cinta yang akan terus terlantun membawa nyanyian syurga yang Allah turunkan untuk kita. Gerbang pernikahan yang indah dengan hiasan bunga ridha dan restu dari Allah.

Insya Allah akhi…

Waktu itu pasti akan datang bersama izin dari Allah.

Entah kapan, aku sendiri juga belum tahu. Biarkan Allah yang merenda ini dengan indah. Antara harapan dan kenyataan, ada jarak dan waktu. Jarak itu bisa satu centimeter, bisa juga satu kilometer. Atau bahkan lebih. Waktu itu bisa satu hari atau bisa juga satu tahun. Atau bahkan lebih. Dan di dalam jarak dan waktu itulah, kita isi dengan kesabaran dan doa. Sabar bukan berarti diam. Sabar bukan berarti pasiv. Sabar bukan berarti hanya duduk menunggu. Tapi sabar adalah ekspresi usaha tanpa henti. Ayunan langkah kaki untuk terus berikhtiar meraih apa yang Allah janjikan. Jodoh memang mutlak kekuasaan Allah. Jodoh memang ada di tangan Allah. Tapi, kalau kita tidak berusaha menjemputnya, akan terus di tangan Allah. Tidak akan pernah sampai di tangan kita. Biarkan aku mencoba menjemputmu dengan memperbaiki diri. Biarkan aku menantimu dengan memperbaiki iman. Biarkan aku menunggumu dengan terus melangkahkan kaki semampuku dalam usaha dan ikhtiar.

Akhi….

Di tengah lelahnya hati ini, izinkan aku tetap menunggu dengan iman yang tak pernah surut. Meski kadang godaan rasa putus asa terus menghinggap di hati. Aku hanya perlu menyandarkan cinta dan harapan pada Allah. Karena, menyandarkan harapan pada manusia hanya akan menemui kekecewaan. Biarkan penantian yang aku sendiri belum tahu kapan berakhirnya ini menjadi ladang ibadah yang disediakan Allah untukku. Dan orang-orang yang sedang menanti sepertiku.

 Terus perbaiki diri akhi….

Aku masih setia menantimu.
ika lelah yang kurasa sekarang, aku yakin kau juga merasakannya. Lelah menantimu. Lelah menanti janji Allah untuk segera mempertemukan kita dalam kesempatan untuk menggenapkan separoh dari agama ini. Lelah… dan teramat lelah….!!!! - See more at: http://www.dudung.net/artikel-islami/untukmu-yang-selalu-kunanti.html#sthash.f1TUbYS5.dpuf
Untukmu Yang Selalu Kunanti...       Jika lelah yang kurasa sekarang, aku yakin kau juga merasakannya. Lelah menantimu. Lelah menanti janji Allah untuk segera mempertemukan kita dalam kesempatan untuk menggenapkan separoh dari agama ini. Lelah… dan teramat lelah….!!!!
Itulah yang sekarang kurasakan. Lelah untuk tetap menjaga hati dan iman ini. Lelah untuk istiqomah menanti hingga janji Allah tiba. Lelah untuk tetap tersenyum dalam menghadapi setiap pertanyaan..
“Kapan menikah…..?”
Di tengah kelelahan itu, izinkan aku sekedar melukiskan kekeluan hati yang sulit terucap dengan lisan. Dan izinkan pula aku sedikit mengutip surat cinta dari Allah, sebagai kewajiban kita untuk saling mengingatkan dalam hal kebaikan dan kesabaran…
Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (syurga) (QS An-nur : 26)”
Huuf….!!!!
Lega rasanya, bisa sedikit menyampaikan ini. Meski jika boleh sedikit jujur, kutulis petikan firman Allah itu hanya sekedar menghibur hatiku yang teramat lelah. Menghibur hatiku yang terkadang perih melihat kebahagiaan temanku atau  bahkan yang usianya di bawahku telah mendapat izin Allah untuk melangsungkan pernikahan. Hatiku yang terkadang iri melihat temanku melahirkan anaknya dan terasa lengkap sudah dirinya diciptakan sebagai seorang perempuan. Yang telah berkesempatan untuk menjadi seorang ibu.
Lelah…!!! Dan teramat lelah….!!!!
Untuk sebuah penantian yang aku sendiri tidak tahu kapan berakhirnya. Selaksa doa yang terus terlantun seakan menjadi arang untuk mengobarkan asa. Sebuah harapan untuk segera menemui hari yang paling membahagiakan. Ya… Hari pernikahan. Hari dimana kita bisa menunpahkan segala rasa cinta yang ada dengan halal dan penuh ridha Allah.
Sekilas, hatiku tersenyum kecil saat membayangkan hal itu. Tapi, senyum itu terpaksa harus ku tepis karena kenyataan saat ini masih jauh dengan sebuah harapan yang ada. Sebuah kenyataan ternyata kau belum ada di depanku. Belum datang untukku. Meski aku tahu, kau telah dipersiapkan Allah untukku.
Aku tidak tahu kenapa sampai sekarang Allah belum mempertemukan aku denganmu. Padahal, doa dan usaha tak pernah berhenti menghiasi langkahku. Usaha untuk menyempurnakan ikhtiar dan doa untuk menggenapkan tawakal. Semuanya telah kulakukan.
Yah… tapi kembali lagi mau tidak mau aku harus berkompromi dengan semua ketetapan Allah. Meski aku telah meminta dengan sepenuh harap, Allah tidak akan pernah memberikan apa yang aku inginkan. Tapi Allah hanya memberikan apa yang aku butuhkan. Meski berulang kali hati kecilku mengatakan bahwa aku telah siap untuk menikah, Tapi, hanya Allah yang jauh lebih tau tentang kesiapan diriku daripada diriku sendiri.
Telah berulang kali datang di hatiku orang yang kusangka dia adalah dirimu. Mencoba memasuki hati dan mencoba mengambil tempat yang kuperuntukkan untukmu. Tapi, berulang kali juga mereka harus keluar dan mengaku kalah karena berbagai sebab. Dan sekarang, ternyata aku masih menunggumu. Menunggu kedatangan seseorang yang aku sendiri belum tahu siapa dirimu.
Lelah… dan teramat letih…!!!
Jika aku mengucapkan satu kata. “MENUNGGU”
Penantian yang aku sendiri  juga belum tahu kapan berakhirnya. Sedangkan di sekitarku, telah banyak pemandangan indah yang kulihat. Ibu-ibu muda yang usianya di bawah umurku telah sempurna menjadi seorang perempuan dengan melahirkan buah hati mereka yang lucu-lucu. Kembali lagi hatiku harus menjerit dalam Tanya
“Kapan tiba waktunya untukku…..?”
Menjalani hidup sebagai seorang istri, sebagai seorang ibu rumah tangga dan menjalani fitrah seorang perempuan sebagai seorang “IBU” bagi buah hatiku.
Selaksa doa dalam sujud harap tak pernah lekang di tiap sepertiga malam terakhirku. Mencoba mengadu pada tiap doa yang terlantun. Mencoba mengiba dalam tiap tangis yang terus membasahi sajadah. Dan Mencoba bertanya dalam heningnya istikharah.
“Dimana dia ya Allah….???? Seorang laki-laki yang telah kau janjikan untukku. Seorang laki-laki sebagai penyempurna agamaku, penjaga ketaatanku sekaligus penggenap langkah dakwahku….??????”
Lelah… dan teramat letih…!!!
Jika hati ini mencoba mengeja setiap rencana Allah. Tapi satu keyakinan yang akan terus membuatku tersenyum di tengah hati yang semakin lelah. Janji Allah mungkin tidak datang dengan “SEGERA”. Tapi akan selalu datang dengan “PASTI”. Seperti apa yang telah Allah janjikan dalam surat An-Nur : 26. Sekarang, aku memang tidak tahu siapa dirimu dan dimana keberadaanmu. Tapi aku yakin, kau akan dipertemukan Allah denganku saat masing-masing kita telah baik di mata Allah.
Jika aku menginginkan kau seorang yang baik dimata Allah, maka izinkanlah aku untuk selalu memperbaiki diriku dengan kebaikan sesuai ketentuan Allah.
Jika aku menginginkan kau memberikan cintamu hanya untukku, maka izinkan mulai sekarang aku menjaga hati dan cinta ini hanya untukmu.
Jika sekarang aku menginginkanmu menjaga akhlak dan pandanganmu untukku, maka, izinkanlah mulai sekarang aku menjaga akhlak dan pandanganku hanya untukmu.
Sehingga, ketika telah tiba waktunya bagi Allah untuk mempertemukan kita, indahnya cinta yang terbingkai dengan syurga pernikahan akan menjadi penggenap separoh dari agama ini.
Jika aku boleh jujur, penantian panjang ini layaknya malam yang semakin gelap dan pekat. Hanya cahaya iman dan sabar yang akan menjadi penerang. Tapi aku yakin, malam yang semakin gelap dan pekat itu, tidak akan berlangsung selamanya. Karena semakin waktu berangkat jauh membawa gelapnya malam, semakin dekat pula waktu menuju pagi dengan sambutan mentari yang cerah.
Ya… di saat pagi itulah Allah akan mempertemukan kita sesuai janji-Nya. Pagi yang cerah dengan sapaan mentari yang ramah. Bersama kidung cinta yang akan terus terlantun membawa nyanyian syurga yang Allah turunkan untuk kita. Gerbang pernikahan yang indah dengan hiasan bunga ridha dan restu dari Allah.
Insya Allah akhi…
Waktu itu pasti akan datang bersama izin dari Allah.
Entah kapan, aku sendiri juga belum tahu. Biarkan Allah yang merenda ini dengan indah. Antara harapan dan kenyataan, ada jarak dan waktu. Jarak itu bisa satu centimeter, bisa juga satu kilometer. Atau bahkan lebih. Waktu itu bisa satu hari atau bisa juga satu tahun. Atau bahkan lebih. Dan di dalam jarak dan waktu itulah, kita isi dengan kesabaran dan doa. Sabar bukan berarti diam. Sabar bukan berarti pasiv. Sabar bukan berarti hanya duduk menunggu. Tapi sabar adalah ekspresi usaha tanpa henti. Ayunan langkah kaki untuk terus berikhtiar meraih apa yang Allah janjikan. Jodoh memang mutlak kekuasaan Allah. Jodoh memang ada di tangan Allah. Tapi, kalau kita tidak berusaha menjemputnya, akan terus di tangan Allah. Tidak akan pernah sampai di tangan kita. Biarkan aku mencoba menjemputmu dengan memperbaiki diri. Biarkan aku menantimu dengan memperbaiki iman. Biarkan aku menunggumu dengan terus melangkahkan kaki semampuku dalam usaha dan ikhtiar.
Akhi….
Di tengah lelahnya hati ini, izinkan aku tetap menunggu dengan iman yang tak pernah surut. Meski kadang godaan rasa putus asa terus menghinggap di hati. Aku hanya perlu menyandarkan cinta dan harapan pada Allah. Karena, menyandarkan harapan pada manusia hanya akan menemui kekecewaan. Biarkan penantian yang aku sendiri belum tahu kapan berakhirnya ini menjadi ladang ibadah yang disediakan Allah untukku. Dan orang-orang yang sedang menanti sepertiku.
 Terus perbaiki diri akhi….
Aku masih setia menantimu.
- See more at: http://www.dudung.net/artikel-islami/untukmu-yang-selalu-kunanti.html#sthash.f1TUbYS5.dpuf